Senin, 25 Maret 2019

VIDEO

pendidikan sukses     Maret 25, 2019    
PERHATIKAN VIDEO BERIKUT!


VIDEO 1


VIDEO  2

SOAL-SOAL

pendidikan sukses     Maret 25, 2019    
Petunjuk!
1. Isilah namamu di tempat yang telah disediakan.
2. pilihlah jawaban yang kamu anggap benar dengan mengE(-klik) jawaban yang telah disediakan.


C. Jenis-Jenis Tanah

pendidikan sukses     Maret 25, 2019    
Jenis-jenis tanah di Indonesia berbeda-beda. Jenis tanah akan berpengaruh pada kesuburan tanah. Beberapa jenis tanah, antara lain sebagai berikut.
1. Tanah Pasir
Tanah pasir memiliki kandungan pasir kurang lebih 70%. Sifat-sifat tanah pasir adalah:
a. pori-pori lebih besar,
b. mudah menyerap air dan udara,
c. ringan sehingga mudah diolah,
d. kandungan unsur hara sedikit, dan
e. tidak subur.


2. Tanah Liat
Tanah liat banyak mengandung liat. Sifat-sifat tanah liat adalah:
a. butir-butir tanah lebih halus,
b. pada saat kering, tanah retak-retak,
c. saat hujan air akan mengenang,
d. sulit untuk diolah, dan
e. peredaran udara dan air kurang baik.
Tanah liat banyak terdapat di sawah-sawah.


3. Tanah Lempung
Tanah lempung terbentuk oleh campuran pasir dan
tanah liat. Sifat-sifat tanah lempung adalah sebagai berikut.
a. warna lebih cerah,
b. tanah agak padat,
c. sulit menyerap air,
d. mudah diolah, dan
e. banyak mengandung unsur hara.
Tanah lempung banyak terdapat di lereng pegunungan.

B. Proses Pembentukan Tanah Berasal dari Pelapukan Batuan

pendidikan sukses     Maret 25, 2019    
Manusia hidup di atas tanah. Hewan serta tumbuhan juga memerlukan tanah sebagai tempat hidup. Apakah tanah itu sebenarnya?

Menurut para ahli, bumi ini mula-mula terbentuk dalam wujud batuan. Batuan yang sudah terbentuk secara perlahan-lahan mengalami pelapukan. Batuan yang telah lama mengalami pelapukan tersebut akhirnya membentuk lapisan-lapisan tanah.

Berdasarkan cara terjadinya, pelapukan dibedakan menjadi tiga, yaitu pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologi.
1. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu. Pelapukan fisika banyak terjadi di padang pasir. Mengapa demikian? Karena saat siang hari suhu di padang pasir sangat panas, sedangkan pada malam hari suhunya sangat dingin.

Perbedaan suhu yang sangat mencolok tersebut menyebabkan batuan mudah mengalami pelapukan. Pelapukan fisika juga terjadi pada pakaian yang kita kenakan. Pakaian menjadi lapuk dan koyak karena sering dicuci dan dijemur.

2. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah pelapukan yang terjadi karena batuan bereaksi dengan zat lain secara kimia. Salah satu contoh hasil pelapukan kimia adalah besi berkarat. Besi berkarat disebabkan oleh reaksi antara besi dengan oksigen dan air.
3. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Contoh pelapukan biologi adalah pecahnya pot karena ditembus oleh akar tumbuhan dan lunaknya batu karena ditumbuhi oleh lumut. Lama-kelamaan batuan tersebut mengalami pelapukan akibat ditumbuhi lumut serta perubahan suhu yang berlangsung relatif lama.

Lumut merupakan tumbuhan kecil yang sering hidup pada batuan. Tumbuhan inilah yang memulai peristiwa pelapukan batuan menjadi tanah. Tentu saja perubahan tersebut terjadi selama beribu-ribu atau bahkan berjutajuta tahun. Adanya peristiwa di atas membuat lumut sering disebut sebagai tumbuhan perintis.

Setelah terbentuk tanah melalui pelapukan biologi oleh lumut, barulah tumbuhan lain dapat hidup dan tumbuh di tempat itu. Setelah tumbuhan hidup di tanah, beribu-ribu tahun kemudian baru terbentuk hutan. Di hutan, daun banyak yang berjatuhan ke tanah setiap hari. Selain itu, sisa-sisa tumbuhan serta hewan yang telah mati akan membusuk dan bercampur dengan tanah. Akibatnya, terbentuklah lapisan tanah yang banyak mengandung sisa-sisa makhluk hidup. Lapisan-lapisan tersebut merupakan bagian tanah yang sangat subur. Lapisan itulah yang sering disebut humus atau bunga tanah.

A. Jenis-Jenis Batuan dan Sifat-Sifatnya

pendidikan sukses     Maret 25, 2019    

Menurut cara pembentukannya, batuan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen (batuan endapan), dan batuan malihan (batuan metamorf).
1. Batuan Beku
Batuan beku terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu batuan beku luar (batuan ekstrusif) dan batuan beku dalam (batuan intrusif). Dapatkah kamu menyebutkan contohnya?

a. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar adalah batuan yang terjadi karena pembekuan magma di luar atau di permukaan bumi. Salah satu materi bumi yang keluar saat gunung berapi meletus adalah magma. Magma merupakan bahan batuan yang sangat panas dan cair yang berada di dalam perut bumi.

Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut lava, sedangkan lava yang mengalir di aliran sungai disebut lahar. Pendinginan magma menyebabkan magma membeku dan berubah menjadi batu. Kelompok batuan beku luar, antara lain, batu apung, batu basalt, dan batu obsidian.



BATUAN APUNG


 BATUAN BASALT

 BATUAN GRANIT
 


b. Batuan Beku Dalam
Batuan dalam terbentuk akibat pembekuan magma di dalam lapisan kulit bumi. Batuan beku dalam dapat muncul ke permukaan bumi akibat proses pergeseran naik dan erosi dari lapisan paling atas. Batuan beku dalam yang paling penting adalah granit.

Bentuk dan sifat batuan beku menentukan fungsinya. Batu apung banyak digunakan untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan campuran semen. Batu granit biasanya digunakan sebagai bahan dalam pembuatan jalan raya dan bangunan. Batu obsidian oleh manusia purba banyak dipakai sebagai alat pemotong atau ujung tombak.

2. Batuan Sedimen (Batuan Endapan)
Batuan sedimen (batuan endapan) terbentuk oleh proses pengendapan yang bervariasi. Pengendapan yang terjadi memakan waktu yang lama dan perlahan-lahan. Ada beberapa jenis batuan sedimen, antara lain, batu konglomerat, batu pasir, batu serpih, dan batu kapur (batu gamping).




Proses pengendapan yang terjadi, antara lain:
1. pengendapan dari batuan yang terkikis, misalnya batu pasir, tanah liat, dan batu konglomerat;
2. pengendapan dari sisa-sisa binatang atau tumbuhan, misalnya batu kapur terbentuk dari sisa-sisa karang dan kerang.

Beberapa batuan sedimen mempunyai fungsi yang berlainan. Batu konglomerat dan batu pasir digunakan sebagai bahan bangunan, sedangkan batu kapur digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen.

3. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau batuan metamorf berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang mendapatkan tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari keadaan sebelumnya. Beberapa jenis batuan malihan, antara lain, batu pualam (batu marmer), batu sabak (batu tulis), dan batu kuarsa.

Batu marmer banyak digunakan untuk membuat hiasan atau dekorasi dan sebagai bahan baku pembuatan keramik. Lempeng-lempeng batu sabak dapat digunakan ebagai pengganti buku tulis. Batu kuarsa banyak dipakai untuk membuat alat-alat optik.

About us

Agus Sukamto Guru di SDN Gadudero
© 2011-2014 BATUAN DAN TANAH KELAS V. Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger | Published By Blogger Templates .