Petunjuk!
1. Isilah namamu di tempat yang telah disediakan.
2. pilihlah jawaban yang kamu anggap benar dengan mengE(-klik) jawaban yang telah disediakan.
Manusia hidup di atas
tanah. Hewan serta tumbuhan juga memerlukan tanah sebagai tempat hidup. Apakah
tanah itu sebenarnya?
Menurut
para ahli, bumi ini mula-mula terbentuk dalam wujud batuan. Batuan yang sudah
terbentuk secara perlahan-lahan mengalami pelapukan. Batuan yang telah lama mengalami
pelapukan tersebut akhirnya membentuk lapisan-lapisan tanah.
Berdasarkan
cara terjadinya, pelapukan dibedakan menjadi tiga, yaitu pelapukan
fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan
biologi.
1. Pelapukan
Fisika
Pelapukan
fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu. Pelapukan fisika
banyak terjadi di padang pasir. Mengapa demikian? Karena saat siang hari suhu
di padang pasir sangat panas, sedangkan pada malam hari suhunya sangat dingin.
Perbedaan
suhu yang sangat mencolok tersebut menyebabkan batuan mudah mengalami
pelapukan. Pelapukan fisika juga terjadi pada pakaian yang kita kenakan.
Pakaian menjadi lapuk dan koyak karena sering dicuci dan dijemur.
2. Pelapukan Kimia
Pelapukan
kimia adalah pelapukan yang terjadi karena batuan bereaksi dengan zat lain
secara kimia. Salah satu contoh hasil pelapukan kimia adalah besi berkarat.
Besi berkarat disebabkan oleh reaksi antara besi dengan oksigen dan air.
3. Pelapukan Biologi
Pelapukan
biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Contoh pelapukan
biologi adalah pecahnya pot karena ditembus oleh akar tumbuhan dan lunaknya
batu karena ditumbuhi oleh lumut. Lama-kelamaan batuan tersebut mengalami
pelapukan akibat ditumbuhi lumut serta perubahan suhu yang berlangsung relatif
lama.
Lumut
merupakan tumbuhan kecil yang sering hidup pada batuan. Tumbuhan inilah yang
memulai peristiwa pelapukan batuan menjadi tanah. Tentu saja perubahan tersebut
terjadi selama beribu-ribu atau bahkan berjutajuta tahun. Adanya peristiwa di
atas membuat lumut sering disebut sebagai tumbuhan perintis.
Setelah
terbentuk tanah melalui pelapukan biologi oleh lumut, barulah tumbuhan lain
dapat hidup dan tumbuh di tempat itu. Setelah tumbuhan hidup di tanah,
beribu-ribu tahun kemudian baru terbentuk hutan. Di hutan, daun banyak yang
berjatuhan ke tanah setiap hari. Selain itu, sisa-sisa tumbuhan serta hewan
yang telah mati akan membusuk dan bercampur dengan tanah. Akibatnya,
terbentuklah lapisan tanah yang banyak mengandung sisa-sisa makhluk hidup.
Lapisan-lapisan tersebut merupakan bagian tanah yang sangat subur. Lapisan
itulah yang sering disebut humus atau bunga
tanah.
Menurut
cara pembentukannya, batuan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batuan
beku, batuan sedimen (batuan endapan), dan
batuan malihan (batuan metamorf).
1. Batuan
Beku
Batuan
beku terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu batuan beku luar (batuan
ekstrusif) dan batuan beku dalam (batuan intrusif). Dapatkah kamu menyebutkan
contohnya?
a. Batuan Beku Luar
Batuan
beku luar adalah batuan yang terjadi karena pembekuan magma di luar atau di
permukaan bumi. Salah satu materi bumi yang keluar saat gunung berapi meletus
adalah magma. Magma merupakan bahan batuan yang sangat panas dan
cair yang berada di dalam perut bumi.
Magma
yang keluar ke permukaan bumi disebut lava, sedangkan lava yang
mengalir di aliran sungai disebut lahar. Pendinginan magma
menyebabkan magma membeku dan berubah menjadi batu. Kelompok batuan beku luar,
antara lain, batu apung, batu basalt, dan batu
obsidian.
BATUAN APUNG
BATUAN BASALT
BATUAN GRANIT
b. Batuan Beku Dalam
Batuan
dalam terbentuk akibat pembekuan magma di dalam lapisan kulit bumi. Batuan beku
dalam dapat muncul ke permukaan bumi akibat proses pergeseran naik dan erosi
dari lapisan paling atas. Batuan beku dalam yang paling penting adalah granit.
Bentuk dan sifat
batuan beku menentukan fungsinya. Batu apung banyak digunakan untuk mengampelas
kayu dan sebagai bahan campuran semen. Batu granit biasanya digunakan sebagai
bahan dalam pembuatan jalan raya dan bangunan. Batu obsidian oleh manusia purba
banyak dipakai sebagai alat pemotong atau ujung tombak.
2. Batuan
Sedimen (Batuan Endapan)
Batuan
sedimen (batuan endapan) terbentuk oleh proses pengendapan yang bervariasi.
Pengendapan yang terjadi memakan waktu yang lama dan perlahan-lahan. Ada
beberapa jenis batuan sedimen, antara lain, batu konglomerat, batu
pasir, batu serpih, dan batu
kapur (batu gamping).
Proses pengendapan yang
terjadi, antara lain:
1. pengendapan dari
batuan yang terkikis, misalnya batu pasir, tanah liat, dan batu konglomerat;
2. pengendapan dari
sisa-sisa binatang atau tumbuhan, misalnya batu kapur terbentuk dari sisa-sisa
karang dan kerang.
Beberapa
batuan sedimen mempunyai fungsi yang berlainan. Batu konglomerat dan batu pasir
digunakan sebagai bahan bangunan, sedangkan batu kapur digunakan sebagai bahan
baku pembuatan semen.
3. Batuan
Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan
malihan atau batuan metamorf berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang
mendapatkan tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan dari keadaan sebelumnya. Beberapa jenis batuan malihan,
antara lain, batu pualam (batu marmer), batu
sabak (batu tulis), dan batu
kuarsa.
Batu marmer banyak
digunakan untuk membuat hiasan atau dekorasi dan sebagai bahan baku pembuatan
keramik. Lempeng-lempeng batu sabak dapat digunakan ebagai pengganti buku
tulis. Batu kuarsa banyak dipakai untuk membuat alat-alat optik.